5 Soft Skills everyone needs


6 soft skills everyone needs and
employers look for. 
Setiap orang wajib memiliki 6 ketrampilan lunak ini, karena setiap majikan tidak pernah berhenti mencarimu sampai ketemu.

Technical skills may get you an interview, but these six soft skills will get you the job. 

Dengan ketrampilan teknis (hard skill) mungkin anda sampai di interviu.

Dengan ketrampilan lunak (soft skill)  bukan hanya sampai diinterviu saja seperti hard skill tetapi sampai diterima  kerja. mantap.

Tentu anda memilih soft skills.


https://www.monster.com/career-advice/article/six-soft-skills-everyone-needs-hot-jobs baca 08 April 2017 jam 0447 wib


Though you can't measure soft skills the way you can hard skills, that doesn’t make them any less important. Some examples of soft skills include creativity, analytical thinking, multitasking, verbal and written communications, time management and leadership.



You'll likely see these "soft skills" popping up in job descriptions, next to demands for technical qualifications. Employment experts agree that tech skills may get you an interview, but these soft skills will get you the job—and help you keep it:
Communication skills

This doesn't mean you have to be a brilliant orator or writer. It does mean you have to express yourself well, whether it's writing a coherent memo, persuading others with a presentation or just being able to calmly explain to a team member what you need.
Teamwork and collaboration

Employers want employees who play well with others—who can effectively work as part of a team. "That means sometimes being a leader, sometimes being a good follower, monitoring the progress, meeting deadlines and working with others across the organization to achieve a common goal," says Lynne Sarikas, the MBA Career Center Director at Northeastern University.
Adaptability

This is especially important for more-seasoned professionals to demonstrate, to counter the (often erroneous) opinion that older workers are too set in their ways. "To succeed in most organizations, you need to have a passion for learning and the ability to continue to grow and stretch your skills to adapt to the changing needs of the organization," Sarikas says. "On your resume, on your cover letter and in your interview, explain the ways you've continued to learn and grow throughout your career."
Problem solving

Be prepared for the "how did you solve a problem?" interview question with several examples, advises Ann Spoor, managing director of Cave Creek Partners. "Think of specific examples where you solved a tough business problem or participated in the solution. Be able to explain what you did, how you approached the problem, how you involved others and what the outcome was—in real, measurable results."
Critical observation

It's not enough to be able to collect data and manipulate it. You must also be able to analyze and interpret it. What story does the data tell? What questions are raised? Are there different ways to interpret the data? "Instead of handing your boss a spreadsheet, give them a business summary and highlight the key areas for attention, and suggest possible next steps," Sarikas advises.
Conflict resolution

The ability to persuade, negotiate and resolve conflicts is crucial if you plan to move up. "You need to have the skill to develop mutually beneficial relationships in the organization so you can influence and persuade people," Sarikas says. "You need to be able to negotiate win-win solutions to serve the best interests of the company and the individuals involved."
When it comes to soft skills, show—don't tell

How do you prove you're proficient at, say, critical observation? Demonstrating these soft skills may be more difficult than listing concrete accomplishments like $2 million in sales or a professional certification. But it is possible to persuade hiring managers that you have what they need.

To demonstrate communication skills, for example, start with the obvious. Make sure there are no typos in your resume or cover letter. Beyond that, enhance your communication credibility by writing an accomplishment statement on your resume or cover letter, says Cheryl E. Palmer, president of Call to Career. "Instead of stating, 'great oral and written communication skills,' say, 'conducted presentation for C-level executives that persuaded them to open a new line of business that became profitable within eight months.'"
Learn soft skills

The good news is that, like any skill, soft skills can be learned. The better news? Boosting your soft skills not only gives you a leg up on a new job or a promotion, but these skills also have obvious applications in all areas of a person's life, both professional and personal.

    Take a Course: Some colleges are mixing technology with areas such as effective written and verbal communication, teamwork, cultural understanding and psychology. Take a writing or public speaking course to boost your communication skills. Look for a conflict-resolution course or "leadership skills" class at your local community college.
    Seek Mentors: Be as specific as you can about your target skill, and when you're approaching a potential mentor, compliment that person with a specific example in which you've seen him practice that skill, advises Ed Muzio, the author of Make Work Great. "Then ask whether that person would be willing to share ideas with you about how you might achieve the same level of capability," he says. "Maybe it will grow into a long mentoring relationship, or maybe you'll just pick the person's brain for a few minutes."
    Volunteer: Working with nonprofit organizations gives you the opportunity to build soft skills. And listing high-profile volunteer work on your resume gives you an excuse to point out what you gained there. For example, "As chair of the environmental committee, planned and carried out a citywide park cleanup campaign. Utilized team-building, decision-making and cooperative skills. Extensive report writing and public speaking."

Administrasi NKRI

 Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI)??!!
BERDASARKAN PENDAPAT PRIBADI, SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) ITU SEPERTI APA??!!

Sebelum saya merumuskan apa itu Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) menurut pendapat pribadi saya tersebut, berikut terlebih dahulu saya akan memaparkan hal-hal yang menjadi dasar pembentuk kata SANKRI itu sendiri agar dapat memberikan pemahaman yang jelas, baik itu pemahaman kepada saya pribadi maupun kepada pembaca. Dasar-dasar tersebut diantaranya yaitu:


PENGERTIAN SISTEM:
Menurut kamus webster, Sistem merupakan suatu kesatuan (unity) yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda (diverse), masing-masing terikat pada (subjected to) rencana yang sama atau kontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Jerry Fitzgerald (1981) menuliskan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Pamudji (1981) Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisie, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.

PENGERTIAN ADMINISTRASI:
Secara etimologis istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1974), kata to administer diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to direct (menggerakkan).
Menurut Leonard D. White (1955) Administrasi adalah suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta, sipil ataupun militer, berskala kecil maupun besar.
Menurut The Liang Gie (1980) Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.

PENGERTIAN NEGARA:
Menurut Aristoteles, Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya.
Herman Finer, Negara adalah organisasi kewilayahan yang bergerak dibidang kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan legalitas kekuasaan tertinggi.

PENGERTIAN ADMINISTRASI NEGARA:
John M. Pffifner & Robert V. Presthus mengatakan bahwa Administrasi Negara sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Hal ini meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah.
Menurut Dwight Waldo Administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.

PENGERTIAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI):
Menurut H. Obsatar Sinaga (Dosen FISIP Universitar Padjadjaran), Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) adalah administrasi negara sebagai sistem yang dipraktekkan untuk mendukung penyelenggaraan NKRI agar upaya Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna. Di samping berlandaskan idiil Pancasila dan konstitusional UUD 1945, serta landasan operasional pengembangannya SPPN beserta peraturan pelaksanaannya, SANKRI harus selaras juga dengan situasi dan perkembangan lingkungan stratejik, termasuk perkembangan paradigma ilmu administrasi negara.

PENGERTIAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) MENURUT PENDAPAT PRIBADI:

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka saya dapat merumuskan bahwa Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) tersebut merupakan suatu keseluruhan sistem penyelenggaraan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam segala aspeknya, serta keseluruhan administrasi negara Indonesia yang berlandaskan pada Idiil-Pancasila, konstitusional-UUD 1945, operasional, dan kebijakan lain baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis. Dimana dari keseluruhan sistem tersebut antara Aparatur Negara (Aparatur Pemerintah, Aparatur Kenegaraan) beserta seluruh rakyat saling bekerjasama dalam mewujudkan segala tujuan seperti: melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia;, serta cita-cita bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegaranya yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Semoga Bermanfaat :)

Ani Triani
170110140022
Tugas Mata Kuliah Sistem Administrasi Negara Indonesia

Sumber:
Silalahi, Ulbert: Studi tentang Ilmu Administrasi, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2013.
Sugandi, Yogi Suprayogi: ADMINISTRASI PUBLIK; Konsep dan Perkembangan Ilmu di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.
Pustaka.unpad.ac.id/archives/
Soewarto Handoko: PUSDIKLAT DEPDIKNAS.

Kompas 21 27 Maret 2017

Click_download_BACA

1. Reforma Agraria dipercepat
2. Reforma agraria, reformat kekuatan agraria
3. Kesenjangan dan neraca sosial
4. Songsong swasembada daging dengan asuransi
5. UU KPK tak perlu direvisi
6. Catatan politik luar negeri Indonesia
7. Tantangan Ekonomi 2017

8. TKI berpeluang jadi pengusaha
9. Lubang hitam populisme
10. Sistem klaster diterapkan: tanah di jawa diarahkan untuk konservasi hutan
11. Aquaporin: kanal air kehidupan; peraih hadiah nobel kimia 2003

Kompas 2016 2017

CLICK_download_baca

1.    Turki:  antara Timur dan barat   20 Oktober 2016
2.    Reforma Agraria: penegakkan hukum pertanahan diperkuat:  17Maret 2017


3.    Cinema pendidikan: Pencarian Asal Usul Saroo Brierly 17 Maret 2017
4.    Pertanian: Ketergantungan pada Bandar membuat petani tidak berdaya: 20 Okt 2016
5.    Perda membebani ekonomi, Penguasa harus keluarkan biaya berlebihan di Daerah. 20 Okt 2016
6.    Sektor Riil: gendang reindustrialisasi 20 Okt 2016
7.    Pembangunan revitalisasi pasar DTP dan DAK 20 Okt 2016
8.    Air tanah: sebelum jakarta amblas 17 Maret 2017
9.    Berita Daerah: Inovasi Pengolahan Limbah Ternak Disebarluaskan. 20 Okt 2017
10.    Krisis Listrik: Ketika Gelap dan Korupsi berjalan beriringan di Sulut dan Gorontalo. 20 Okt 2016





7S McKinsey daftar pertanyaan

MODEL 7S McKinsey
https://www.mindtools.com/pages/article/newSTR_91.htm dibaca tanggal 26 Desember 2016 jam 23:50 wita



Model McKinsey terdiri dari tujuh unsur yang saling berhubungan satu sama lain sehingga terbagi dalam dua kelompok unsur yaitu kelompok  unsur keras dan kelompok unsur lunak.

Kelompok unsur keras terdiri dari strategi, struktur, dan sistim sedangkan kelompok unsur lunak terdiri dari nilai nilai bersama, keterampilan, gaya, dan staf.
Unsur keras adalah unsur yang mudah dijelaskan karena bersifat kongkrit juga lebih mudah diubah.
Unsur lunak di pihak lain sukar dijelaskan dan tidak kongkrit sehingga mudah berubah karena pengaruh faktor budaya akan tetapi jangan lupa bahwa unsur lunak harus sejajar dari segi kepentingan dengan unsur unsur keras dalam penentuan  keberhasilan dan kinerja organisasi.

Gambar jaringan model 7S McKinsey adalah ilustrasi saling keterhubungan unsur unsur-nya,  apabila salah satu unsur mengalami perubahan maka seluruh unsur ikut berubah.

Penjelasannya sebagai berikut:

Pertama: strategi
Perencanaan strategi dibuat untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing  bisnis organisasi.

kedua: struktur
Cara membangun struktur organisasi berhubungan dengan lintas jejaring pelaporan  dari satu unit struktur ke unit struktur lainnya.

Ketiga: sistim
Sistim adalah prosedur dan aktivitas yang dilakukan oleh tiap anggota tim atau staf agar supaya pekerjaan organisasi dikerjakan sampai tuntas secara benar.

Ke-empat: Nilai bersama
Nilai bersama adalah tujuan yang paling utama. Ketika model ini pertama kali diciptakan dinamakan sebagai nilai inti atau nilai sentral perusahaan/organisasi  yang dipahami terkandung (evidenced) dan larut dalam budaya serta etika kerja perusahaan/organisasi.

Ke-lima: ketrampilan
Ketrampilan nyata dan kompetensi yg dimiliki setiap karyawan, pegawai  perusahaan atau organisasi.

Ke-enam: gaya
adalah gaya kepemimpinan yang digunakan.

Ke-tujuh: staf
ialah unsur pegawai karyawan dengan  kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki.
Nilai bersama ditempatkan di titik sentral sebagai lambang unsur yang menduduki posisi yang sangat penting. Struktur, strategi, sistim, staf, style, dan skills (6S) adalah cabang dari nilai sentral, menyajikan ilustrasi yang sederhana mengapa sebuah organisasi dibentuk.

(6S) merupakan tujuan sebuah organisasi didirikan.
Visi yang sejati dari perusahaan terbentuk dari nilai-nilai para pendirinya. Apabila nilai tersebut berubah maka unsur unsur lainnya turut berubah pula.
Model 7S digunakan untuk melakukan analisa situasi atau keadaan sekarang (misalnya di titik A) dan situasi yang dikehendaki pada masa yang akan datang (misalnya di titik B) dan sekaligus identifikasi celah atau jurang pemisah dan gejala ke-tidak-konsistenan yang terletak  diantara unsur unsur atau di celah antara titik A dan titik B.
Kedengarannya mudah tapi praktiknya bukan hal yang mudah apalagi mengubah organisasi, karena walaupun sangat banyak buku yang menyajikan metode analisa strategi, memperbaiki kinerja, dan mengelola perubahan tetapi belum tentu sama dengan Model 7S.
Model analisa strategi dari McKinsey sudah disederhanakan menjadi sebuah bingkai atau kerangka yang dapat membantu siapa saja sekiranya mereka ingin membuat pertanyaan yang tepat tetapi bukan untuk mencari jawaban yang tepat.
Karena itu pengguna model harus memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan tertentu.
Para ahli menciptakan sebuah daftar atau matriks di mana masing masing unsur  di titik A dan di Titik B dapat dilihat perubahan hubungannya. Bagi pengguna, matriks ini merupakan landasan untuk menyusun pertanyaan yang tepat sehingga matrix dilengkapi dengan beberapa pertanyaan awal untuk dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan permasalahan spesifik organisasi dan akumulasi hikmat yang berkembang sesuai dengan usia organisasi atau perusahaan.
Pengguna dapat membangun pemahaman dengan mengeksplorasi beberapa pertanyaan yang terdapat didalam matriks sebagai gambaran situasi organisasi dan perusahaan.
Cara penggunaannya juga mudah.  Pertama-tama harus melakukan analisa keadaan sekarang di titik A, kemudian diulangi lagi dengan cara exercise atau mencakar atau analisa yang mirip A tetapi di titik  B yaitu  keadaan yang dikehendaki yang akan terjadi (proposed) di masa yang akan datang (North Star).

Strategi
bagaimana strategi Anda,  bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran, bagaimana mengelola setiap beban persaingan dari luar yang menekan,  bagaimana  memenuhi tuntutan kebutuhan pelanggan yang sering berubah, dan bagaimana strategi di sesuaikan  dengan tuntutan  permasalahan yang dihadapi.

Struktur
Bagaimana Tim dibangun dalam organisasi, bagaimana susunan dilihat secara vertikal, bagaimana departemen yang berbeda saling berkoordinasi, bagaimana anggota Tim mengelola diri dan saling menyesuaikan diri,  apakah pembuatan keputusan disentralisasikan atau harus di-desentralisasikan, apakah kondisi  ini telah sesuai dengan hakekat kegiatan organisasi, dan kemudian yang terakhir adalah bagaimana menggunakan  jalur komunikasi, apakah jalur komunikasi eksplisit atau implisit yang dipakai.

Sistim.
Apakah sistim yang utama yang sedang digunakan organisasi/perusahaan, perhatikan sistim SDM, dan sistim keuangan, sistim manajemen resiko serta komunikasi dan penyimpanan dokumen yang ada, dimana pengawasan diarahkan, dan bagaimana cara pemantauan dan cara evaluasi, regulasi internal dan proses (SOP) yang mana yang mesti dipedomani oleh Tim dalam pelaksanaan tugas.

Nilai sentral.
Apakah nilai sentral organisasi,  budaya korporasi atau tim kerja,  tingkat kekuatan dari nilai tersebut, dan nilai fundamental yang dibangun oleh tim dan organisasi.

Gaya kepemimpinan
Apakah gaya kepemimpinan mendorong tata kelola perusahaan atau organiasi secara partisipatif,  bagaimana efektifitas  kepemimpinan, apakah karyawan atau pegawai para anggota Tim cenderung koperatif atau kompetitif, apakah tim dalam organisasi berfungsi secara riil atau berfungsi secara nominal sehingga disebut kelompok nominal. Nominal atau tidak berkinerja tinggi.

Staf
Jabatan atau spesialisasi yang ada dalam sebuah Tim,  jabatan mana yang masih terbuka sehingga perlu dilakukan pengisian lowongan, dan hal yang penting disini adalah bagaimana kekurangan kompetensi di masing-masing jabatan yang perlu dilengkapi.

Ketrampilan
Ketrampilan apakah yang paling menonjol  di perusahaan, atau di dalam sebuah  tim, masih adakah kesenjangan keterampilan, jenis pekerjaan perusahaan atau tim yang sangat bermutu dan terkenal menurut pendapat publik, apakah karyawan atau pegawai organisasi atau perusahaan sudah memiliki dan mengusai ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas, bagaimana supaya ketrampilan karyawan dikaji dan terpantau secara benar?

Penggunaan  matriks:
Matriks dapat digunakan untuk memeriksa kekurang-sesuaian (check-off alignment) setiap unsur. Untuk melakukan cara analisis yang benar perhatikan langkah-langkah berikut ini:
Pertama dimulai dari nilai sentral apakah nilai sentral konsisten atau tidak konsisten dengan struktur, strategi, dan sistim. Jika tidak konsisten, perubahan apa yang harus dilakukan.
Ke-dua: apakah unsur unsur keras sudah saling mendukung satu sama  lain dengan baik atau belum, perhatikan baik-baik dan tentukan perubahan yang harus dilakukan berdasarkan temuan didalam hubungan tersebut?

Ke-tiga Apakah unsur unsur lunak lainnya saling mendukung dengan unsur unsur kerasnya, apakah unsur unsur lunak saling mendukung satu sama lain atau belum? dan jika belum tentukan perubahan apa yang perlu dilakukan?.

Ke-empat ketika melakukan penyesuaian dan penyelarasan hubungan antar unsur tersebut, gunakan proses berulang (iterative), proses yang seringkali membutuhkan waktu yang lama sehingga membutuhkan kesabaran yang tinggi, sampai hasil penyelerasan unsur-unsur selesai. Evidence atau bukti penyesuaian dan penyelarasan adalah hasil akhir yang harus terukur dengan melihat tampilan kinerja outcome organisasi atau perusahaan.

materi lain proyek perubahan terdapat di situs:
(“diklatkandilanri.blogspot.co.id/”)

Kompas 17 Maret 2017

CLICK!!!_download_baca


 1. Sistim Pemilu untuk siapa?
2. Usulan penerima Kalpataru dilakukan daring

3. Pemangsa disekitar kita pedofilia
4. Sekolah "coding" dibutuhkan; pendidikan vokasional
5. Digitalisasi perluas keterjangkauan bacaan (literasi)

6. Perubahan Iklim global pengaruhi udara China (polusi udara)
7. Provokasi perlu dihindari
8. KH Hasyim Muzadi guru keBhinnekaan Bangsa (Obituari)
9. Kekerasan sangat sedikit oleh Agama (Pasar Buku London 2017)
10. Populisme dihadang di Belanda (Pemilu PM Belanda Mark Rutte unggul)
11. Sikap Parpol terhadap koruptor
12. Pendidikan dan Pekerjaan Kompas 20 Oktober 2016
13. Program kemanusiaan; AS gandeng PBB perangi perbudakan Modern
14. Pemerintah belum memutuskan sikap; RUU ASN
15. Masih banyak Program yang tidak jelas; Anggaran Pembangunan
16. Inovasi Daerah terus bermunculan; Pelayanan Publik



Kompas 20 Oktober 2016

CLICK!!!!
 (1)Reformasi Hukum membutuhkan waktu; (2)Ratifikasi UU perubahan iklim diharapkan membawa perubahan;
(3)Jaminan kesehatan Nasional benahi rencana kebutuhan obat; (4)Teknologi laser mulai
digunakan untuk pemetaan gambut; (5)Laboratorium bermutu perkuat surveilans; (6)Kebijakan satu harga BBM Tajuk Rencana; (7)Penerbit matangkan Kontrak Hak cipta-Franfurt Book Fair; (8)Manila Beijing perkuat Relasi; (9)Literasi digital - Ketika anak sering mengakses internet; (10)Pendidikan dan Pekerjaan;

Kompas 24 Maret 2017

CLICK!!!
(1)   Formalin dicampur adonan Tahu
(2)   Walikota Palembang terima masukan dari Media sosial
(3)   Investor asing terus masuk













(4)    Kemendag cabut persetujuan impor hortikultura
(5)    Perunggasan, harga daging jatuh peternak terpuruk
(6)   ADB Kebijakan terintegrasi mengatasi masalah kota
(7)    Galangan kapal dibangkitkan kemenhub siapkan Rp.200 miliar untuk kapal pelayaran rakyat
(8)    Kejati Papua periksa anggota DPD
(9)   Keuangan inklusif Yayasan Gates dan Melinda Gates tawarkan bantuan

video membuat bait pengantar

klik-> download

video_menulis

Video Bonus Demography

Notulen KKT klik link download

LIMA TAHAP DALAM PROSES MANAJEMEN STRATEJIK


Oleh Jim Clayton

Proses manajemen stratejik bukan pedoman atau petunjuk teknis melainkan filosofi penuntun bisnis di perusahaan atau filosofi penuntun bagi organisasi publik. Sebagai filosofi tentunya bagi pembaca dituntut harus yakin akan kebenaran yang dikandung dan bagaimana menuangkan kebenaran tersebut menjadi kebenaran yang pragmatis pada tataran operasional.

Para pimpinan atau elit di tingkat atas harus berpikir tentang strategi  terlebih dahulu, sebelum terangkai secara matang dan implicit dalam pikirannya  jangan sekali-kali diaplikasikan dalam proses organisasi secara eksplisit. 
Proses manajemen stratejik (MS)  paling mudah diimplementasi jika setiap orang dalam perusahaan atau organisasi telah memahami tentang strategi tersebut.
Terdapat lima, langkah dalam proses MS terdiri dari penentuan tujuan, analisa, formasi strategi, implementasi, dan pemantauan strategi


Tujuan:
Tujuan harus ditentukan berdasarkan visi organisasi karena itu setiap tujuan dirumuskan dalam tiga tahap.  Tahap pertama adalah penentuan sasaran jangka pendek dan sasaran jangka panjang.  Ke-dua memilih alternatif proses mana yang terbaik untuk  sasaran yang akan dicapai. 
Terakhir  rangkaikan  tugas untuk setiap staf/anggota tim organisasi.  
Tentukan tugas staf masing masing, untuk dikerjakan secara benar sampai tuntas.
Harus dipastikan, bahwa pada tahap ini tujuan sudah terurai, realistik, dan sepadan dengan nilai nilai intrinsik yang terkandung dalam  visi organisasi.
Biasanya tahap yang terakhir dari proses ini ialah menyusun pernyataan misi yang tepat, singkat, dan padat atau concise sesudah itu pimpinan mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan para pemegang saham atau pemangku kepentingan, dan staf.

Analisis:
Analisis merupakan tahap pertama yang sangat menentukan, karena hasil analisis menentukan baik buruk dari dua tahap yang berikut.  Pada tahap analisis, data dan informasi yang relevan untuk mewujudkan visi organisasi, dihimpun sebanyak mungkin dari berbagai sumber.
  
Fokus analisis ialah kebutuhan perusahaan atau organisasi sebagai sebuah entitas yang permanen. Fokus dari perusahaan swasta adalah keuntungan finansil, sedangkan  fokus dari organisasi non profit atau publik adalah kinerja hasil.

Kemudian penyusunan strategi kebijakan dan identifikasi inisiatif untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan atau kinerja organisasi

Selidikilah dengan saksama setiap permasalahan baik internal maupun eksternal, dengan maksud untuk  memastikan seberapa besar pengaruh-nya terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. 

Harus dipastikan bahwa setiap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mungkin terjadi sewaktu-waktu dalam perjalanan organisasi atau bisnis diinventarisasi dengan benar.

Formulasi strategi:
Pada tahap ini, yang dilakukan pertama-tama adalah mereviu informasi yang di peroleh dalam analisis.
Tentukan sumber daya organisasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, daftar sumber daya yang sudah tersedia dan daftar yang belum tersedia sehingga harus dibeli atau didatangkan dari luar organisasi.

Permasalahan pokok organisasi yang diprioritaskan penanganannya harus berdasarkan pada daftar urut kepentingan karena  keberhasilan ditentukan oleh prioritas yang benar.

Sesudah disusun skala prioritas penanganan, dilakukan perumusan strategi. Karena ekonomi dan bisnis merupakan dua hal  yang sangat cair sehingga sangat mudah bercampur-aduk, maka seyogianya pada tahap ini dilakukan pendekatan pendekatan alternatif sehingga pendekatan tersebut harus dicantumkan pada setiap langkah perencanaan.

Pelaksanaan atau implementasi strategi.
Strategi harus di-implementasikan sampai berhasil, karena hal yang sangat menentukan perjalanan sebuah bisnis dan organisasi adalah implementasi. Tahap ini sering disebut pelaksanaan dalam proses manajemen.
  
Apabila strategi secara keseluruhan tidak berjalan normal dalam bisnis dengan bentuk struktur yang sekarang, maka segera melakukan koreksi instalasi struktur baru sebelum dilanjutkan ke pelaksanaan.

Setiap orang dalam organisasi harus mengetahui tangung-jawab dan kewajiban masing-masing dengan jelas dan bagaimana tangung-jawab pada bagian yang satu mendukung tercapainya tujuan secara keseluruhan.

Selain itu setiap sumberdaya atau sumber-dana untuk perputaran roda organisasi harus jelas  dan harus  diambil dari pos yang mana. Setelah sumber pos pendanaan jelas dan seluruh karyawan dan pegawai dalam "keadaan siap", segera dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Pengawasan dan evaluasi
Kegiatan pengawasan dan evaluasi strategi sering disebut “pengukuran kinerja”. Pengukuran kinerja adalah sikap konsisten pemimpin organisasi melakukan peninjauan kembali terhadap setiap permasalahan internal dan eksternal sehingga koreksi dini dapat dilakukan. 

Evaluasi dan pengawasan yang baik harus dimulai dengan parameter dan definisi operasional dari parameter yang diukur. Penentuan parameter harus merefleksikan rangkaian proses perumusan tujuan di tahap yang pertama. 
Kemajuan diukur dengan membandingkan hasil kerja aktual atau kinerja hasil versus rencana.

Pemantauan permasalahan internal dan eksternal jika dilaksanakan secara konsisten sangat bermanfaat bagi bangkitnya reaksi yang tepat  terhadap setiap gejala perubahan lingkungan bisnis atau organisasi yang timbul.

Jika seandainya strategi tidak dapat berjalan dengan semestinya dan berlawanan dengan arah tujuan perusahaan atau organisasi, maka  segera diambil tindakan koreksi. Hal ini mutlak diambil.

Jika tindakan koreksi sudah diambil, tetapi belum berhasil, maka proses manejemen stratejik harus diulangi dari awal, mulai dari tahap yang pertama yakni perumusan tujuan.
Karena permasalahan internal dan eksternal organisasi atau perusahaan terus berkembang, maka setiap data yang dihasilkan pada tahap ini, harus diinventasisasikan dengan baik untuk digunakan dalam rangka perbaikan strategi jika diperlukan di kemudian hari.

materi lainnya terkait proyek perubahan dapat dibaca di situs blog saya: (“diklatkandilanri.blogspot.co.id/”)
 Terima kasih:  Simon P. Messah, posting pada tanggal 27 Desember 2016



SISTIM ADMINISTRASI NKRI

BERDASARKAN PENDAPAT PRIBADI, SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) ITU SEPERTI APA??!!

Sebelum saya merumuskan apa itu Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) menurut pendapat pribadi saya tersebut, berikut terlebih dahulu saya akan memaparkan hal-hal yang menjadi dasar pembentuk kata SANKRI itu sendiri agar dapat memberikan pemahaman yang jelas, baik itu pemahaman kepada saya pribadi maupun kepada pembaca. Dasar-dasar tersebut diantaranya yaitu:

PENGERTIAN SISTEM:
Menurut kamus webster, Sistem merupakan suatu kesatuan (unity) yang komplek dibentuk oleh bagian yang berbeda (diverse), masing-masing terikat pada (subjected to) rencana yang sama atau kontribusi (serving) untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut Jerry Fitzgerald (1981) menuliskan bahwa Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Pamudji (1981) Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorganisie, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.



PENGERTIAN ADMINISTRASI:
Secara etimologis istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1974), kata to administer diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to direct (menggerakkan).
Menurut Leonard D. White (1955) Administrasi adalah suatu proses yang umum terdapat dalam semua usaha kelompok, negara ataupun swasta, sipil ataupun militer, berskala kecil maupun besar.
Menurut The Liang Gie (1980) Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.

PENGERTIAN NEGARA:
Menurut Aristoteles, Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya.
Herman Finer, Negara adalah organisasi kewilayahan yang bergerak dibidang kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang multidimensional untuk pengawasan pemerintahan dengan legalitas kekuasaan tertinggi.

PENGERTIAN ADMINISTRASI NEGARA:
John M. Pffifner & Robert V. Presthus mengatakan bahwa Administrasi Negara sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan kebijaksanaan pemerintah. Hal ini meliputi pekerjaan sehari-hari pemerintah.
Menurut Dwight Waldo Administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.

PENGERTIAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI):
Menurut H. Obsatar Sinaga (Dosen FISIP Universitar Padjadjaran), Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) adalah administrasi negara sebagai sistem yang dipraktekkan untuk mendukung penyelenggaraan NKRI agar upaya Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna. Di samping berlandaskan idiil Pancasila dan konstitusional UUD 1945, serta landasan operasional pengembangannya SPPN beserta peraturan pelaksanaannya, SANKRI harus selaras juga dengan situasi dan perkembangan lingkungan stratejik, termasuk perkembangan paradigma ilmu administrasi negara.

PENGERTIAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) MENURUT PENDAPAT PRIBADI:

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka saya dapat merumuskan bahwa Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) tersebut merupakan suatu keseluruhan sistem penyelenggaraan kehidupan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam segala aspeknya, serta keseluruhan administrasi negara Indonesia yang berlandaskan pada Idiil-Pancasila, konstitusional-UUD 1945, operasional, dan kebijakan lain baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis. Dimana dari keseluruhan sistem tersebut antara Aparatur Negara (Aparatur Pemerintah, Aparatur Kenegaraan) beserta seluruh rakyat saling bekerjasama dalam mewujudkan segala tujuan seperti: melindungi bangsa dan tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut melaksanakan ketertiban dunia;, serta cita-cita bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegaranya yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Semoga Bermanfaat :)

Ani Triani
170110140022
Tugas Mata Kuliah Sistem Administrasi Negara Indonesia

Sumber:
Silalahi, Ulbert: Studi tentang Ilmu Administrasi, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2013.
Sugandi, Yogi Suprayogi: ADMINISTRASI PUBLIK; Konsep dan Perkembangan Ilmu di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2011.
Pustaka.unpad.ac.id/archives/
Soewarto Handoko: PUSDIKLAT DEPDIKNAS.
 

Popular Posts

About Me

Dengan ketrampilan teknis (hard skill) anda hanya sampai di interviu. Dengan ketrampilan lunak (soft skill) bukan diinterviu saja tetapi sampai diterima kerja. mantap. Tentu anda memilih soft skills. Pertanyaannya bukan "soft skill itu apa ya?" tetapi "bagaimana" memiliki "soft skill?" SIMON PAULUS MESSAH. Mantan Kaban Diklat PNS Provinsi NTT Widyaiswara Ahli Madya LAN RI di Jakarta 2010-2015 dan Staf Ahli Ibu Kota Negara Senator DPD-RI 2013-2017.